Sebagaimana neraka dan surga, aku adalah milik Allah.
Maka terserah kehendak-Nya, apakah Ia mau memasukkan diriku
ke surga atau ke neraka. Aku akan tetap ridho & memuji-Nya.
Karena hanya RidhoMu-lah yg kucari..
Untuk memasukkan hambaNya ke sorga atau neraka,
sebenarnya Ia tidak memerlukan alasan.
Apakah kita berani menjamin amal kita pasti mengantarkan
kita ke sorga kelak?
Beranikah kita mengatakan bahwa orang2 yg bermaksiat
yg dipandang sebelah mata, pasti masuk neraka?
Kita berbuat baik karena kita ingin dipandang baik oleh-Nya,
kita ingin berdekat-dekat denganNya,
tapi kita tidak berhak "menuntut" balasan apapun
dari kebaikan2 kita. Mengapa?
Karena kebaikan2, amal & ibadah kita pun berasal dari-Nya.
Kita hanyalah hamba Allah dengan segala keterbatasan2...
Kita harus lebih berhati2 bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah.
Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya
dibanding cobaan yang berupa penderitaan.
Seperti jika kita melihat orang2 yg susah & kekurangan.
Orang susah sulit kita bayangkan bersikap takabur, ujub atau sikap2
lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan
mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan,
godaan untuk takabur dan sebagainya itu datang setiap saat.
Yaah, yg penting hati kita bisa "connect" terus ke ALLAH
tidak lupa bersyukur, istiqomah, berdo'a & berikhtiar
Karena bagaimana kita tahu Allah mengabulkan
kalau kita malas berdo'a & berikhtiar
Karena do'a & ikhtiar adalah cara Allah mendidik kita
agar hati kita selaras dengan kehendak-NYA..
Wallahu a'lam..
Kebenaran2 disini semua dari ALLAH,
Kesalahan & kekurangan hanyalah karena
diri ini adalah keterbatasan demi keterbatasan..
Mohon dikoreksi nggih...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Derajad tertinggi kita memang sebagai hamba Allah. Jadi ya memang hakikinya kita harus berserah kepada kehendakNya. Ada buku bagus buat referensi : "mengapa harus berserah" - Ibn Athaillah - Penerbit Serambi.
Posting Komentar