Minggu, 11 Januari 2009

Diikhlaskan ALLAH

Saya kutipkan ayat2 dari Al Qur’an: “Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku akan menjadikan manusia di muka bumi memandang baik (perbuatan maksiat). Aku bertekad menyesatkan mereka, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlasin (ikhlas)’” (QS al-Hijr: 39-40). Di surat lain, ungkapan itu diulang, tapi dengan redaksi kalimat yang lebih pendek: “Iblis bilang, ‘Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan semua manusia, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlasin (ikhlas)’” (QS Shaad: 81-82).

Mukhlas adalah pribadi-pribadi yang telah diikhlaskan oleh Allah, sedang mukhlish adalah orang2 yg ikhlas dan mengerjakan perbuatan hanya untuk Allah. Dan perlu diketahui bahwa derajat para mukhlasin jauh lebihi tinggi di atas mukhlisin.

Maka sangat bijak bila Imam al-Ghozali menyatakan bahwa manusia itu semuanya binasa kecuali yang berilmu, yang berilmu pun akan binasa kecuali yang beramal, yang beramal juga binasa kecuali yang ikhlas karena Allah.
Orang yg sudah ihklas bahaya/tantangannya akan bertambah besar, karena ikhlas itu tidak berharap balasan apa-apa dari Allah, sebab ia bisa ikhlas juga karena rahmat dan anugerah dari Allah. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mukhlasin.

Yai Luqman pernah menjelaskan bahwa maksud dari mukhlasin adalah bahwa hati & jiwanya sudah dipenuhi-Nya dengan ALLAH saja(FULL ALLAH), karena hati yg sudah dipenuhi ALLAH akan membuat iblis tidak akan berani mengganggunya. Sulit banget ya jika bukan Allah yg memudahkan itu semua..

Untuk Ikhlas, saya juga harus minta diikhlaskan oleh Allah: “Illa ‘ibadaka min humul MUKHLASHIN…, Kecuali hamba-hamba-Mu yang DIIKHLASKAN diantara mereka…”.

Untuk berimanpun saya juga harus minta kepada Allah, karena: “…Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu…”(AlHujurat 7).

Saat nggak bisa khusyu’, saya datang ke Allah…dan minta dikhusyu’kan-Nya.
Saat nggak ngerti sesuatu & bingung, saya datang ke Allah…”Ya Allah ngertikan saya dan lenyapkan kebingungan saya”.

Saat dialiri oleh rasa senang & gembira, saya juga datang ke Allah dan kembalikan semua rasa itu kepada-Nya: “Ya Allah terima kasih atas aliran kegembiraan ini, Ini milikmu sebenarnya ya Allah.
Saat dada saya sempit dan disinggahi oleh kesedihan, maka saya datang ke Allah, dan minta agar dada saya dilapangkan, agar kesedihan di dada saya hanya singgah sebentar saja lalu pergi bersama angin, “Ya Allah lapangkan dada saya dan rahmatilah kesedihan saya”.
Bahkan saat kantuk sering singgah dimatakupun, saya tetap datang ke Allah…,“Ya Allah, mata saya ngantuk ya Allah, rahmati mata saya ya Allah agar saya bisa tetap khusyuk bersamamu..

Begitulah semua, apapun juga, adukan ke Allah, bawa ke Allah. Setiap apapun permasalahan dan perasaan apapun yg menyinggahi, maka semua itu bisa dijadikan kesempatan emas untuk LARI KE ALLAH. Dan Allah ternyata SELALU memberikan respon-Nya kepada saya. Sehingga sayapun merendah-rendah mengungkapkan kesaksian saya atas ayat:

Ujiibu da’wata da’I idza da’aani…, Aku akan menjawab, akan merespon panggilan2 hamba-Ku, muatan-muatan do’a dari hamba-hamba-Ku apabila dia memanggil-manggil-Ku dan mengumandangkan do’a dengan membawa muatan apapun juga kepada-Ku…”.

Dan ALHAMDULILLAH, Dia lah Allah ku, Dia lah Tuhan ku..

Dan sebenarnya sudah nggak perlu ada kata-kata atau uraian2 apapun lagi kalau kita mau untuk mengalaminya sendiri. Kalau sudah mengalaminya sendiri maka kita akan mudah pula untuk menyadari kebersamaan-Nya setiap saat..

3 komentar:

Hipnoterapi Ilmah Banjarmasin mengatakan...

Semoga Allah menjadikan kita...mukhlasin....aamiin. www.sukses-bahagia.com

musafir cinta mengatakan...

Ij'alna Minal mukhlashin

Unknown mengatakan...

Semoga Allah jadikan aku mukhlasin ...Aamiin