Salah satu arti yang sangat penting kehadiran Bulan Ramadhan adalah momentum bagi kita untuk memohon kepada Allah bagaimana menjinakkan jiwa kita. Selama ini jalan pikiran kita bengkok-bengkok. Selama ini hati kita keras, jiwa kita kotor. Ramadhan itu berfungsi untuk meluruskan jalan pikiran kita, membersihkan hati nurani kita. Kemudian melunakkan jiwa kita yang keras. Itu fungsinya Bulan Ramadhan.
Kalau selama ini kita maskulin maka kita diajak untuk menjadi feminin. Kalau selama ini kita power struggle kita diajak untuk menjadi naturing. Kalau selama ini kita keras dan kasar, kita diajak untuk lembut. Nah, itulah fungsi Bulan Ramadhan untuk memberikan bengkel tune-up hati kita, batin kita setiap tahun.
Ibarat mobil, setiap berapa bulan sekali atau setiap sekian kilometer harus di-tune-up supaya nanti semuanya oke. Bulan Ramadhan itu tiba untuk melakukan tune-up jiwa kita agar jiwa kita bisa original kembali.
Di samping itu, Bulan suci Ramadhan ini banyak sekali rangkaian-rangkaian ibadah kemanusiaan di dalamnya. Ada zakat fitrah, ada zakat mal. Kita dianjurkan bersilaturahim. Kemudian juga ada shalat berjamaah, tarawih, pokoknya festival ibadah bulan Ramadhan itu luar biasa. Pada saat sahur, suasana di kampung-kampung ramai sekali. Panci-pancian dipukul pada saat sahur. Televisi kita didandani selama 24 jam menjadi TV-TV Islam betul. Hotel-hotel didandani seperti bangunan masjid. Masjid jamaahnya selalu penuh sampai keluar. Inilah festival tahunan yang bagi umat Islam luar biasa.
Lihat, pasar-pasar, menjelang Bulan suci Ramadhan itu penuh sesak. Ini rahmat buat semuanya. Jadi, orang-orang non-Muslim juga merasakan maknanya. Mal-mal dimana penjualnya banyak yang bukan Muslim, itu juga panen. Kendaraan-kendaraan, bus-bus, meraup untung luar biasa pada Bulan Ramadhan. Apalagi namanya pesawat, penjaga makam. Pokoknya bulan suci Ramadhan itu semua dapat. Dapat tunjangan lebaran (THR) bagi pegawai. Kencleng masjid yang tadinya kosong sekarang menjadi bertambah.
Bulan suci Ramadhan itu bulan yang betul-betul penuh rahmat kemanusiaan. Bukan hanya dialami oleh Islam juga non-Islam. Jadi, kalau bulan Ramadhan ini tidak mampu menjinakkan jiwa seseorang, maka orang itu keterlaluan.
Nah, bagi Indonesia ini satu hal yang sangat penting. Karena baru saja kita melakukan pemilihan umum legislatif, mungkin banyak di antara kita yang berseberangan satu sama lain, banyak di antara kita benci membenci. Maka bulan suci Ramadhan, seolah-olah hadir untuk melakukan stimulus bagaimana menghimpun kembali yang berserakan, bagaimana memuluskan kembali yang kasar, bagaimana menyatukan yang berbeda, bagaimana kita saling memaafkan satu sama lain sehingga kita kembali utuh menjadi satu warga bangsa. Dan kita kembali menjadi satu umat. Insya Allah pasca lebaran nanti, kita akan menjalani program-program pembangunan kita di masa yang akan datang sebagai warga bangsa, dan juga kita berharap hubungan-hubungan kita menjadi serba baik dengan halal-bihalal nanti. Bulan Ramadhan ini betul-betul manfaatnya sangat besar buat bangsa Indonesia.
Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mengoptimalkan kehadiran Bulan Ramadhan?
Yang perlu kita lakukan terutama istighfar lebih banyak, memohon maaf kepada kedua orang tua, silaturahim kepada keluarga, senior kita yang telah berjasa dalam hidup ini. Mulailah membuka Alquran, mulailah kita minta maaf terhadap orang-orang yang pernah kita fitnah, harus betul-betul berjiwa besar. Jangan menunggu Bulan Ramadhan tiba, tapi menjelang Bulan Ramadhan harus sudah kita lakukan. Istilahnya, kita mempersiapkan pangkalan pendaratan Bulan Ramadhan di dalam jiwa kita masing-masing.
Prof.Dr. Nasaruddin Umar MA. (Republika Online)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
ok mbak raras, bagus, aq lagi menikmati tulisan mbak yang lain, dan... aq kagum, tks
Aq singgah di blog mbak dari blognya denmas BaGus, tks banget
iya,sama2 thanks jg atas kunjungannya. Sy cuma bisa mengutip tulisan orang lain he..he.. Sy juga masih belajar kok. Semoga bermanfaat..
Posting Komentar