Kamis, 05 Februari 2009

Kesempitan dan Kelapangan (2)

Dalam keadaan qabdhu/sempit dapat disebabkan oleh 3 kondisi,yaitu:
1. Ada dosa yg baru saja dilakukan atau yg tidak pernah dilakukan sebelumnya. Maka adab seorang hamba harus segera :
- Bertobat & menyesali
- Inabah, yaitu mengembalikan persoalan kepada Allah
- Mohon penjagaan/dilindungi Allah dari akibat negatif dosa tersebut.

2. Ada urusan dunia yg hilang sebagian dari diri. Maka adab seorang hamba adalah :
- Pasrah & ridho, yaitu tidak takut menghadapi resiko apapun dari Allah, sebab sang hamba memang tidak boleh ikut mengatur Allah.
- Ihtisam, yaitu mohon diberi penilaian yg terbaik dari Allah atas musibah tersebut.

3. Ada orang lain yg mendzolimi diri kita, baik berupa menyakiti (fisik) maupun berupa fitnahan terhadap harga diri (jiwa). Maka adab seorang hamba adalah :
- Sabar & hati-hati jangan mendzolimi diri sendiri dengan cara membalas yg tidak ada manfaatnya, sehingga muncul dua kedzoliman dari diri sendiri & orang lain.
- dengan tulus ikhlas memaafkan dan mengasihani
- Mendoakan kebaikan sehingga dengan pantulan doa tersebut insya Allah dapat mengurangi kedzoliman berikutnya, dan diharapkan yg buruk menjadi baik. Karena Allah akan mengirimkan kasih sayang kepada orang yg mendzolimi tersebut lewat ketulusan hati dan doa kebaikan kita. Dari situlah kita dapat merasakan indahnya wujud Arrohman Allah karena kita bisa menjadi 'agen rahmat' Allah untuk orang yg mendzolimi kita.

Apabila dalam keadaan sempit yg tidak kita ketahui sebab-sebabnya, berarti dari Allah langsung. Jadi adab kita sebagai hamba harus :
- Tenang/diam menyerah kepada Allah
- Tidak diceritakan kepada orang lain
- Tidak boleh kemana-mana mencari penyebabnya
Ibaratnya jika lampu mati / gelap, tetap kita paksakan berjalan akan nabrak-nabrak, jadi tambah kacau.
Jika kondisi sudah tenang dan menyerah kepada Allah, maka insya allah akan sirna masa gelap dan berganti dengan terang. Adakalanya wujud terang itu berupa terang bintang (ilmu), sinar bula (yaitu tauhid) atau matahari (yaitu ma'rifat).
Akan tetapi jika tidak tenang di masa gelap, maka tidak menutup kemungkinan akan terjerumus dalam kebinasaan.

bersambung..

Tidak ada komentar: