Rabu, 04 Februari 2009

Kesempitan dan Kelapangan (1)

Allah berfirman :
"Supaya kamu tidak sedih (menyesal) terhadap apa yang terlepas dari tanganmu dan tidak gembira atas apa yang diberikan kepadamu".

"Allah melapangkan bagimu supaya engkau tidak selalu dalam kesempitan, Allah menyempitkan bagimu supaya engkau tidak hanyut dalam kelapangan, dan Allah melepaskan engkau dari keduanya, supaya engkau tidak bergantung kepada sesuatu selain Allah". ( Al Hikam )

Allah memberikan kelapangan dalam hatimu, tujuannya adalah supaya engkau tidak terus menerus dalam kesempitan yg menjadikanmu tidak bersemangat dalam beribadah. Dan Allah memberikan kesempitan hatimu tujuannya supaya engkau tidak terus-menerus dalam kelapangan yg membuatmu gembira hingga melupakan ibadah kepada Allah. Dan Allah mengeluarkanmu dari kesempitan dan kelapangan supaya engkau tidak dikuasai apa saja selain Allah.

Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili berkata: Al Qabdh (sempit/risau hati) dan al Basth (lapang/riang hati) selalu silih berganti dalam perasaan setiap hamba.
Sedikit sekali orang yg bisa lepas dari qabdhu dan basthu, karena orang tersebut berarti telah mencapai ma'rifat karena pada dirinya tidak ada pandangan pada amal/hatinya, pandangannya hanya tertuju kepada Allah swt, yaitu langsung melihat rahmat Allah didalamnya.

Suasana qabdhu dan basthu adalah suatu hal yg manusiawi/wajar dalam diri setiap hamba. Sebenarnya bukan bagaimana cara menghindari suasana sempit atau bagaimana cara mempertahankan suasana lapang, tapi yg dikehendaki oleh Allah adalah bagaimana adab/tata krama kita di hadapan Allah agar dalam kedua suasana tersebut tetap menjalankan tugas kita sebagai hamba dan tetap bisa beribadah kepada Allah.

bersambung..

Tidak ada komentar: